Minggu, 24 Januari 2010

Teguran

Kemarin saya mendapat email dari seorang temen seinstansi, dia memperingatkan saya utk lebih berhati2 berbicara tentang suatu "hal" ketika berada di dalam unit kerjanya -yang bagi saya, "hal" tersebut merupakan suatu "hal" yang biasa bila dibicarakan di unit kerja saya-. Saat itu saya memang sedang berada di ruangannya untuk suatu keperluan dan setelah keperluan saya selesai saya melihat teman saya itu dan seperti kebiasaan buruk saya yang ceplas-ceplos, saya mendekatinya dan berbicara -dengan volume lumayan kenceng- mengenai "hal" tersebut. Ternyata dari emailnya saya baru tahu kalo "hal" tersebut di unit kerjanya merupakan suatu "hal" yang cukup sensitif untuk dibicarakan. Dari sini, terus terang saya mendapatkan pelajaran berharga yang baru (lg), bahwa suatu hal yang kadang kita anggap biasa terjadi di unit kerja kita, ternyata menjadi berbeda bila dibicarakan di unit kerja yang lain. Saya pun kemudian merasa sangat berterimakasih sekali atas email pemberitahuannya (tegurannya-red), kalau tidak seperti itu, bisa2 saya mengulangi kejadian serupa.

Oya berikut ini adalah kesalahan-kesalahan saya yang lain untuk kasus saya di atas:

  • Sebenarnya hal yang saya bicarakan dengan teman itu masih bersifat tentative (tp karena saya sudah mendapat "bocoran" dari atasan saya, maka tanpa merasa berdosa -ini salah satu kebiasaan buruk saya yg lain-, saya menyampaikannya kepada yang bersangkutan aka teman saya itu).
  • Sebenarnya "hal" tersebut merupakan hal yang bisa bersifat pribadi tapi bisa jg bersifat umum, namun terdapat perbedaan persepsi diantara kami, bagi teman saya -dan mungkin bagi yang lainnya jg-, "hal" itu merupakan hal yang bersifat pribadi, sedang bagi anggapan saya "hal" itu merupakan hal yang bersifat umum (ini tergantung dari cara pandang orang dan dilingkungan mana dia memandang hal ini). Dari perbedaan ini, saya bisa mengambil hikmah bahwa, lain kali bila dirasa kita ingin menyampaikan sesuatu hal sebaiknya jangan dilakukan secara spontan, tetapi dipikir dulu. Hehehe ^^

Sungguh saya sangat berterimakasih atas setiap teguran seperti yang dilakukan oleh teman saya itu terhadap saya, karena kalau tidak seperti itu, saya jadi tidak tahu kalau saya salah. Hihihi, demikianlah salah satu sifat kelemahan saya. Semoga bisa menjadi pelajaran dan instrospeksi kedepannya. Amin. ^^

NB: "hal" diatas sebenarnya bukan suatu aib tetapi sebenarnya suatu kabar gembira bagi teman saya itu, tetapi sebaiknya memang tidak dibicarakan di muka umum di depan teman2nya yang lain, karena hal tersebut memang sebenarnya masih rahasia ^^.

0 komentar:

Posting Komentar