Senin, 22 Maret 2010

Pengalaman selama Diklat PMG Ahli di Ciawi

Setiap kali mengikuti diklat, pasti selalu mempunyai kesan-kesan baru bagi Anda2 yg pernah mengikuti diklat2 ataupun pelatihan2 semacam itulah. Kali ini saya ingin sedikit bercerita mengenai diklat yang baru saja kemarin saya ikuti. Tempat diklat kami berada di sini. Tempat diklat kami ini sangat nyaman. Dari tempat auditorium bahkan bisa memandang keindahan gunung Salak dengan leluasa sekali. Jadi selama diklat kami cenderung lebih merasakan suasana refreshing yang tentu saja diselingi dengan pemberian materi2 pelajaran yang biasanya berakhir sampai jam 19.45 WIB. Sebelumnya saya juga pernah mengikuti diklat, yaitu diklat prajabatan pada tahun 2008 yang diselenggarakan di suatu tempat diklat milik instansi Perhubungan yang bagi saya tempatnya juga cukup nyaman. Namun di antara kedua tempat diklat tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sekaligus persamaan-persamaan yang berkesan bagi saya, antara lain:
  • Sama2 satu kamar dihuni oleh dua orang peserta diklat dengan dua tempat tidur nyaman. Tapi setiap kamar di diklat prajabatan ada ACnya, sedangkan di diklat PMG ini tidak ada ACnya. Berikut ini kamar yang saya tempati jika baru saja dibersihkan oleh cleaning service :D.

  • Di tempat diklat PMG terdapat fasilitas wi-fi yang bisa kami manfaatkan untuk tetap online sepanjang waktu, selain itu wi-finya juga menjangkau kamar2 kami, ditempat diklat prajabatan tidak terdapat fasilitas wi-fi :D.
  • Sama2 ada fasilitas kamar mandi dalam yang ada air hangatnya :D. Namun kamar mandi diklat prajabatan lebih sering dibersihkan oleh CS-nya dibanding kamar mandi selama mengikuti diklat PMG ini :(.
  • Di tempat diklat PMG kami mendapatkan jatah free-laundry :D, sedang di diklat prajabatan kami mencuci baju kami sendiri, jd wastafel kami jadikan ember deh selama diklat prajabatan, untung wastafelnya kinclong dan kamar mandi rajin dibersihkan oleh CSnya :D.
  • Makanan selama diklat PMG kombinasinya kurang sesuai bagi kami dan terasa aneh, misal sop ayam lauknya ikan berkuah santan, :D, bayangkan rasanya, sedangkan makanan selama diklat prajab rasanya tidak begitu bermasalah tetapi kadang sering kurang :D karena persediaannya ngepas bgt :D.
  • Secara umum keduanya nyaman dan menyenangkan bagi sayaaaa dan sama2 berada di Bogor. Hehehehehe :D
Begitulah perbedaan dan persamaan di antara kedua diklat tersebut. Tapi yang pasti selama diklat, teman2 saya jd bertambah dr Sabang sampai Merauke *halah* dan setidaknya harus tetap bersyukur krn selama diklat hidup kami kan ditanggung negara dan dapat makanan gratis pula :D. Btw, semoga diklat2 ini menjadikan saya khususnya dan teman2 saya pada umumnya menjadi pegawai2 yang lebih berprestasi dan lebih berkualitas *halah*. Amiiiin :D


Read More......

Kamis, 18 Maret 2010

Curhatan Pendek

Saya kok baru menyadari yaa....:'(
Kalau tanpa saya sadari ketika saya pernah menyakiti hati atau perasaan seseorang.
Maka suatu saat kemudian akan ada orang lain yang gantian menyakiti perasaan hati saya...hiks.
Apa iya sih di dunia ini ada hukum balas membalas..tau lah :(.

Read More......

Kamis, 04 Maret 2010

Diklat Fungsional Pengamat Meteorologi dan Geofisika Tk. Ahli

Alhamdulillahirobbil'alamin, saya kemarin mendapat pemanggilan untuk mengikuti diklat fungsional PMG Tingkat Ahli Angkatan I dari Pusdiklat yang insyaAllah akan dilaksanakan di Ciawi, Bogor, 8-19 Maret 2010 mendatang. Saya merasa bersyukur karena sebenarnya saya sudah menunggu pengumuman ini sejak tahun lalu :D, alhamdulillah Allah Swt mengabulkannya pada tahun ini :D.
Namun, beberapa teman saya ada yg menanyakan kenapa saya memilih untuk mengikuti diklat fungsional PMG bukannya memilih untuk ikut diklat fungsional Peneliti saja, karena saya sendiri bekerja di UPT Puslitbang dimana pekerjaannya berkaitan dengan penelitian-penelitian dan pengembangan yang hasilnya berguna untuk kemajuan instansi kami. Terus terang saya juga ingin kelak menjadi fungsional Peneliti tapi untuk sekarang ini saya memilih untuk -berusaha- menjadi fungsional PMG saja dulu, karena kalau fungsional Peneliti angka kreditnya terutama berasal dari produk penelitian dan tulisan karya ilmiah yang dia hasilkan (selain dari ijasah, sertifikat, menjadi narasumber, dll), sedangkan untuk fungsional Pengamat (PMG), kerjaan rutin saja sudah menghasilkan angka kredit walaupun sedikit :D. Saya merasa belum mampu menjadi seorang Peneliti karena dituntut untuk produktif, dan sekarang ini saya merasa belum bisa produktif, mungkin kelak kalau insyaAllah saya bisa meneruskan kuliah dan lulus pasca sarjana (S2) saya akan mengajukan untuk ikut diklat fungsional Peneliti (dan memang syarat untuk berpindah dari fungsional PMG menjadi fungsional Peneliti harus lulus S2 dulu :D).
Sebenarnya di instansi kami ini, ada bermacam-macam jabatan fungsional. Beberapa contohnya sebagai berikut:
  • Di Puslitbang: ada fungsional Peneliti dimana penilaian dan pengangkatan jabatan fungsional Peneliti ini bekerja sama dengan instansi LIPI.
  • Di Inspektorat: ada fungsional Auditor.
  • Di bagian Administrasi: ada fungsional Pranata Komputer, Analis Pegawai, dll.
  • Di Klinik: ada Dokter dan Analis Gizi.
  • Di Deputi Instrumentasi, Rekayasa, dan Kalibrasi: ada fungsional Perekayasa dimana penilaian dan pengangkatan jabatan fungsional Perekayasa ini bekerja sama dengan instansi BPPT.
  • Di Deputi Meteorologi, Deputi Klimatologi, dan Deputi Geofisika dan instansi kami secara keseluruhan di seluruh Indonesia: ada fungsional Pengamat (PMG) yang insyaAllah diklatnya baru akan saya ikuti.
Btw, setiap pegawai di instansi kami berhak untuk memilih apakah dirinya ingin mengajukan untuk menjadi fungsional atau struktural, itu semua sesuai dengan keinginan masing2 dan sesuai dengan kemampuan dan keahliannya tentunya :D. Doakan ya teman-teman, semoga saya bisa lulus diklat fungsional PMG Tk. Ahli ini.Amin. Ciayoo Kharisma :D

Read More......

Rabu, 03 Maret 2010

Kesalahan yang Sama

by Kerispatih


Dulu memang aku pernah salah
Dan semuanya t'lah kulakukan
Namun bukan berarti hidup dan cintaku
Tak tertuju padamu
Saat ini sejenak dengarkanlah sayang
Semua ini hanya perjalanan
Dan mungkin aku akan terjatuh lagi
Di kesalahan yang sama

Chorus
Hanya satu inginnya hatiku
Hanya satu inginnya cintaku
Terima sebagaimana adanya diriku
Dan ku akan tetap mencinta
Kau yang buatku mengerti
Dimana harus ku kembali
Saat ku hancur dan terhempas
Di kesalahan yang sama

Ga tahu kenapa saya sedang suka sama lagunya Kerispatih yang satu ini, walaupun vokalisnya saat ini sedang tertimpa masalah, itu tidak bs menjadi alasan saya utk jd tdk suka sama lagu ini, saya suka lagu ini karena liriknya bagus (terutama lirik2 yg saya warnai ungu), terasa manusiawi sekali -halah-. Saya suka lagu ini karena mengingatkan saya akan suatu pengalaman yang saya dapat dari hasil observasi saya tentang beberapa pasangan suami-istri, dimana para suaminya suka menyakiti istrinya tetapi si istri ini selalu menerima perlakuan suaminya tersebut meskipun si istri tahu bahwa hal itu menyakitkan, tetapi krn saking cintanya istri ini, maka ketika suami mereka berulang kali membuat kesalahan yang menurut saya menyakitkan sekali dan bagi saya tdk bs diterima, tetapi para istri ini tetap menerima suami mereka kembali. Kadang saya berpikir kenapa para perempuan itu mau saja diperlakukan seperti itu dan mau saja selalu memaafkan kesalahan suaminya tersebut, tetapi jawaban mereka selalu bilang: ya gimana ya mbak, wong sudah terlanjur cinta. Jd ya bagaimana lagi, saya cuma bs berpikir mungkin spt itu juga kelak ya kalau saya kelak menjadi seorang istri. Ah entahlah, semoga suami saya kelak tidak seperti suami2 para istri2 yg suka disakiti suaminya tersebut. Amin


Read More......